Kamis, November 19, 2009

Kesadaran

Dengan upaya, kesungguhan, disiplin dan
pengendalian diri, orang bijaksana membuat pulau
bagi dirinya sendiri yang tidak dapat tenggelam
oleh banjir "(Orang Bijaksana yang telah mencapai
pandangan terang [menjadi Arahat],
membuat pulau yang melindungi dirinya
dari banjir kesenangan indria, pandangan
salah, keinginan untuk terlahir kembali
{bhava-tanha}, dan kebodohan).
(25)

Orang dungu terlena dalam kelengahan,
tapi orang bijaksana menjaga kesadarannya
sebagai harta yang paling berharga. (26)

Jangan terlena dalam kelengahan, jangan terjerat
oleh kesenangan-kesenangan indria. Orang yang
penuh kesadaran dan tekun bermeditasi,
akan berlimpah kebahagiaan. (27)


Ketika orang bijaksana menyingkirkan kelengahan
dengan arif, orang yang telah bebas dari penderitaan
ini akan mencapai menara kebijaksanaan,
darimana ia memandang orang-orang di bawahnya,
seperti orang memandang lembah dari
puncak sebuah gunung. (28)

Sadar di antara yang lengah, berjaga di antara
yang mengantuk. Orang bijaksana maju terus,
seperti seekor kuda pacuan berlari
meninggalkan kuda tua di belakangnya. (29)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar